Aku yang kehilangan kekasih
kini menemukan cinta
Sebab mentari memang tak tertangkap
selain cahaya
Aku merindukan mentari
selepas cahaya
II
Pada sosok kawan
kurobek-robek ornament cinta
dengan pecahan api tari
(aku bukan orang yang dungu
menerapkan ihwal itu)
Kawanku ialah pelaminan
tempat asa dan gundah tumpah
Kawanku
matahari ialah engkau
III
Mari menari dan menghiasi orgi
dengan semarak sajak dan pesta ilahi
Aku duduk di taman
dikitari bunga musim semi bulan dan emosi
Aduh
kucipta busur dengan alismu
untuk memanahkan pandangku
pada pusar berahimu
7 comments:
salam sufi,
Sajak rumi yang rumi saya
baca terjemahan Hamka
dalam bukunya, juga
di blog Sufi Road
Memang rujukan untuk
para sufi. O ya, orgi
tu apa ya
Rumi ku sayang
teruskan kembara mu itu
kalau di hujung samar sana
engkau sudah melihat kerdipan cahaya
engkau mungkin dilurus yang benar
cuma pastikan sayang
bekalan mu makanan berkhasiat
kenderaan mu awas berjaga
jajaran rodanya berukur kira
Inshaallah tidak gelincir
salam sufi,
Mari, atas nama Tuhan yang agung
dan rahman, kita hulurkan dua tangan,
dan sejuta hati kita bersalaman dari
denyutnya yang paling
tenang dan dalam
Selamat Hari Raya — dari kami sekeluarga
Maaf zahir dan batin, nampak dan tak
nyata, dari hujung ke hujungnya
p/s: nak duit raya pakcik Pi ..
pinta anak-anakku ..hehe
jasad mengharungi ombak duri...
amat menyeksakan...
payah melaksanakan...
jatuh bangun acapkali hiba...
merenung kembali...
penghargaan diberi...
hebat rentak bahasa dalam puisi ini
memang sufi sifatnya
aku sangat suka rangkap akhir puisimu ini
salam sahabatku,
Bila nak update
sajak dari ilham
Tuhanmu
Salam singgah,
saya sejujurnya suka sajak ini :)
Post a Comment